Seperti halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam
komponen pasif elektronika. Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian
elektronika adalah dengan cara mengalirkan arus listrik menuju kapasitor.
Apabila kapasitor sudah penuh terisi arus listrik, maka kapasitor akan
mengeluarkan muatannya dan kembali mengisi lagi. Begitu seterusnya.
Kapasitor biasanya terbuat dari dua buah lempengan logamyang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umumnya
dikenal misalnya adalah ruang hampa udara, keramik, gelas, dan lain-lain. Jika
kedua ujung pelat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif
akan mengumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat
mengalir menuju ujung kutub negatif, dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa
menuju ke kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang
non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada
ujung-ujung kakinya.
Setiap komponen elektronika memiliki fungsi tersendiri,
demikian pula dengan fungsi kapasitor.
Berikut ini adalah fungsi kapasitor yang terdapat dalam sebuah rangkaian/sistem elektronika :
- Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada power supply).
- Sebagai filter/penyaring dalam rangkaian power supply.
- Sebagai frekuensi dalam rangkaian antena.
- Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.
- Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar
- Untuk menyimpan arus/tegangan listrik.
- Untuk arus DC berfungsi sebagai isolator/penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.
- Perata tegangan DC pada pengubah AC to DC. Pembangkit gelombang AC atau oscilator, dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar